Latest News

Saturday, June 24, 2017

Banyak Pil Dekstro Dikemas seperti Narkotika


Kesehatan -Terkait dengan makin maraknya penyalagunaan pil Dekstro,kini banyak yang bermunculan oknum penjual obat Dekstro yang mengemas pil ini layaknya bahan-bahan narkoba lainnya.
Kesehatan ya penyalagunaan pil Dekstro,kini banyak yang bermunculan oknum penjual obat Dekstro yang mengemas pil ini layaknya bahan-bahan narkoba lainnya.

''Karena kebutuhan dan peminat pasar yang semakin meningkat,maka ada oknum yang mengemas tidak seperti obat pereda batuk namun seperti narkotika,''ungkap Deputi Bidang Pengawas Produk Terapetik dan Napza Dra.A. Retno Tyas Utami,Apt.M.Epid ditulis Rabu (23/6/2017)

Dekstrometorfan atau yang kerap disebut pil dekstro memiliki efek buruk tidak hanya kesehatan tubuh namun juga jiwa.

''Efeknya permanen jika dibandingkan dengan morfin dan heroin,menyerang syaraf pusat otak sehingga tidak sembuh dengan rehab namun psikiater kejiwaban,''terangnya.

Retno menerangkan para oknum yang mengemas menjadi layaknya narkotika tersebut mendapatkanuntung besar karena penjualnya menjadi mahal dari pada aslinya.

''Harga aslinya hanya 50 rupiah perbutir.karena permintaaan pasar yang banyak maka oknum menaikan harga menjadi mahal,dan peredarn yang tidak terkontrol tersbut berbahaya,''kata Retno.

Retno menegaskan oknum tersebut mengemasnya dengan isi 10 butir pil dekstro,hal tersebut melebihi dosis yang dianjurkan ,''Pil dekstro yang berwarna kuning,dan dikemas seperti pengedaran narkotika dengan isi 10 butir,nah dan 10 pil ini yang melebihi dosis sehingga meyebabkan kematian,''papar Retno.

Untuk itu Badan Pengawasan Obat dan Makanan Replublik Indonesia (BPOM RI) akan menarik izin edar zekstrometorfan tunggal sampai 15/8/2018

''setelah lewat dari tanggal 15/8/2017maka obat tersebut ilegal dan akan dikenakan sanksi tegas,''tegas Retno.

Menurut Retno pada pelajar dan mahasiswa yang menjadi incaran para oknum data yang diperoleh Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2011 pengguna dan pelajar mahasiswa tertinggi berada di provisi Kaslimantan Tengah yakni sebesar 38,5 persen.

"Data dari BNN pada tahun 2011,kebanyakan generasi muda yang diincar,provinsi yang diantaranya Jawa Barat (25 persen),Kalteng (38,5persen),Kepri (22,9),daerah petani yang kerap ditemukan penyalahgunaan,karea memelan pil dekstro itu merah dan bisa bikin teler,''papar Retno.

- ulis Oleh - Lintas aktual - Aldi

No comments:

Post a Comment