Latest News

Thursday, June 8, 2017

6 Fakta Mengejutkan Manusia yang Berubah Jadi Batu di Pompeii


Proyek arkeolog di situs Pompeii

Pengetahuan - Pada 24 Agustus 79 Masehi,Gunung Vesuvius meletus dahsyat,Awan panas yang disemburkan hingga ketinggian 30 Kilometer akhirnya mengguyur dan mengubur sejumlah kota,termasuk Herculaneum dan Pompeii.

Dua kota terkubur abu tebal dan terlupakan selama hampir 1.500 tahun,keberadaanya baru terkuak pada 1738,dan baru pada 1863 arkeolog Italia,Guiseppe Fiorelli melakukan ekskavasi.

Lewat ekskavasi,terkuak puing-puing Prompeii,Fiorelli kemudian menyadari bajwa abu lunak di situs Pompei adalah jejak kematian para penghuninya,''yang tragisnya terawetkan oleh abu,Jumlahnya ada sekitar 1.150 kerangka manusia.

Sementara jaringan lunak dan organ bagian dalam terurai lamban,abu panas mengawetkan kerangka korban dan membuatnya menjadi keras dan membuatnya bertahan selama lebih dari seribu tahun,Fiorelli lantas mengisi bolong-bolong jasad para penghuni pompeii dengan plaster,''hingga menjadi apa yang bisa kita saksikan selama ini.

Patung-patung tersebut menyediakan data penting bagi para arkeolog terkait kehidupan manusia di kota-kota kuno dikaki Gunung Vesuvius.

Berikut 6 hal aneh yang jarang diketahui banyak orang soal manusia yang berubah jadi batu di prompeii,seperti yang dilangsir oleh lintasmetro.com,Kamis (18/5/2017).

1.Penjelasan Ilmiah Soal Manusia yang Berubah Jadi Batu

Saat Vesuvius mengamuk dahsyat,gunung itu memuntahkan awan panas dan material vulkanik yang membara.

Sekitar 10 jam kemudian,awan yang membumbung tinggi itu ambrol dan menghasilkan rangkaian lonjakan piroklastik yang mengubur kota-kota Romawi,yakni Herculaneum,Prompeii,dan sebagian wilayah dekat Vesuviuas,lonjakan suhu menguapkan daging pada tubuh korban,menyebabkan luapan abu mendingin,dan mengeras di sejumlah tempat tinggal dalam beberapa menit.


Pompeii

Sementara di Pompeii yang terletak 10 km dari Vesuvius,jasad manusia yang berubah mengeras karena suhu endapan vulkanik yang lebih rendah.

Abu vulkanik kemudian mengisi rongga yang terbentuk di sekitar jenazah saat daging mereka pelan-pelan menghilang.

Hal tersebut disampaikan ilmuan dari University Federico II of Naples,Prof,Pier Paolo Petrone,dalam presentasinya via Skype yang diadakan oleh Istituto Italiano di cultura,Jakarta.

Berdasarkan anlisis lokasi dan laboratorium terhadap tulang manusia dan hewan,korban erupsi yang terjadi di Gunung Pelee,Merapi ,Sinabung,dan Montserrat.

2.Ada Tulang di Balik Patung Manusia

Untuk mengawetkan jasad warga Pompeii,Guiseppe Fiorelli menuangkan plester dari Paris,ke rongga-rongga halus yang ditemukan ditengah abu,''yang tingginya sekitar 30  kaki atau 9,1 meter di atas permukaan tanah.

Ronnga tersebut sebenarnya adalah bagian tubuh yang terdekomposisi,yang mempertahankan bentuknya meskipun jaringan lunak yang terurai dar waktu ke waktu.

Saat dituangkan ke dalam abu,plester itu mengisi ruang yang sebelumnya ditempati oleh jaringan lunak,daging,kulit,juga organ dalam.


Restorasi jasad koban Pompeii yang menjadi mumi

Sejumlah orang bahwa ini salah paham,dengan mengira jasad yang di awetkan dengan plaster,kosong belaka.

Padahal.rongga yang ditinggalkan oleh jasad bukanlah cangkang,melainkan menahan tulang jenazah.

Saat plaster memenuhi abu lembut itu,tulang-tulang jasad kembali tertutup,setelah diawetkan,jenazah orang Pompeii bahkan lebih hidup dari yang terlihat.

3.Manusia Prompeii Punya Gigi yang Bagus

Pada tahun 2015,arkeolog mulai menggunakan CT scan untuk menganalisis jenazah yang ditemukan di Prompeii.

Salah satu temuan paling luar biasa dalam pemindahan tersebut adalah,orang Prompei ternyata memiliki gigi yang luar biasa bagus.

Pompei terkubur  abu selama ribuan tahun,''sebelum kemunculan  praktik yang serupa dengan kedokteran gigi modern.

Hebatnya,tidak satupun dari jasad yang ditemukan,yang memiliki gigi rusak.


Jasad-jasad manusia yang berubah menjadi batu di Pompeii

Sepintas,itu sangat mengejutkan,namun sebenarnya sangat masuk akal.

Jangan lupa,gunung Vesuvius sebelum gula olahan ditemukan.

Pola makanan orang Romawi saat itu juga mengandung protein,dan buah-buahan berserat tinngi,serta sangat rendah gula.

Diet tersebut,dikombinasikan dengan kandungan florin yang tinggi di udara dan air,membuat mulut warga disa bebas dari gigi berlubang.

4.Bocah Penderita Sifilis

Di Pompeii pada abad ke-1 Masehi,bisa bertahan hidup sampai usia 10 tahun adalah sebuah'prasasti'.

Masa kecil penduduknya dihantui momok mematikan karena penyakit menular kurang perawatan yang tepat.

Karena penyakit meningalkan jeaknya pada tulang manusia,para arkeolog memiliki wawasan soal beberapa penyebab kematian paling merenggut nyawa dan umum dikalangan anak-anak Prompeii.

Ternyata sifilismasuk diantara penyebab kematian dini yang menimpa para bocah.

Ditemukan jejaknya pada tulang sepasang anak kembar yang merujuk pada sifilis kogenital.


Jasad anak-anak di Pompeii

Sifilis kongenital adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum,yang ditularkan dari ibu kepada janin di dalam kandungannya.

Sifilis kongentical adalah ifeksi yang berat pada bayi,dan sering kali mengancam nyawa.itu berarti sifilis mulai berjangkit di eropa jauh sebelum perjalanan Columbus,yang kerap dikaitkan dengan asal usul penyakit Benua Biru.

Disisi lain,para arkeolog juga menemukan fakta,ada sejumlah lansia di Pompeii,temuan itu membantah mitos yang mengatakan warga disana hanya mempunyai rentang usia yang pendek.

Para arkeolog pun mengumpulkan,meski pada masa kanak-kanak diwarnai banyak ancaman maut,mereka berhasil selamat bisa berumur panjang.

5.Pose Menjemput Kematian

Beberapa jasad ditemukan di Pompeii dalam posisi meringkuk,seperti janin pada rahim ibu,

Posisi seperti itu umumnya diyakini sebagai dampak dari kematian akibat mati lemas kekurangan oksigen.

Pada awalnya,diasumsikan bahwa para penduduk Prompeii tewas tercekik gas panas yang menyelubungi kota.

Para ilmuan juga mengetahui bahwa hujan abu meruntuhkan atap rumah dan menewaskan sejumlah orang yang memilih tinggal didalam rumah.

Namun banyak jasad yang ditemukan dalam posisi yang relatif wajar,ketika para korbanya telah siap mati.


Pompeii

Hal itulah yang membuat para ilmuwan menduga,panas yang luar biasa tinggi,akibat erupsi,secara instant membunuh orang Pompeii,Mereka tidak tewas akibat sesak nafas.

Mereka berada dalam apa yang disebut kejang kadever ekstrem,Pola retak pada kerangka tubuh berfungsi sebagai bukti adanya panas luar biasa tinggi yang merenggut nyawa mereka.

6.Kisah Dramastis San fantastis

Ekskavasi Pompeii dilakukan pada Era Victoria,pemerintahan Ratu Inggris Victoria pada 1837 hingga 1901.

Orang-orang kala itu menyukai cerita yang menarik,Makin dramastis,makin dianggap bagus.

Terkait jasad-jasad manusia yang di temukan di Pompeii,mereka memberikan nama dan identitas sosok-sosok itu sesuai hal-hal menarik yang dilihat,yang dibumbui dengan hal-hal fantastis.

Namun,pemindaian modern membantah anggapan orang pada masa itu.

Misalnya sosok perempuan hamil yang malang yang tewas terkubur abu,CT scan menunjukan bahwa dia tidak hamil,dan mungkin bukan wanita.


Misteri dua jasad berpelukan di Pompeii

Sementara,jasad diduga dua gadis berangkulan ,yang disebut'Two Mavides' sejatinya adalah laki-laki,Namun bagaimana hubungan keduanya jadi misteri berabad-abad,muncul dugaan keduanya pecinta sesama jenis.

Bagaimana sosok yang dikenal sebagai budak Celtic besar dari Gaul?Ternyata dia bukan seorang budak.

Identitas dan kisah dari era victoria untuk tokoh-tokoh tersebut menarik dan mendorong minat terhadap Prompeii,namun hasilnya tidak akurat.

Para Arkeolog menemukan,pada abad ke- 1 Masehi,Prompei adalah kota dagang penting di mana para pedagang dari seberang Laut Tengah tinggal dan mencari nafkah,Ada yang dari yunani,Gaul,dan lainnya.

Lewat analisis tulang ,genetika orang-orangyang menjadi penduduk Pompeii diketahui setara dengan New York dan London pada era modern,dari berbagai latar belakang,Dengan kata lain,Pompeii adalah kota kosmopolitan.

No comments:

Post a Comment